Senin, 13 Februari 2012

My Life Story #1

my lovely mom
 Apa yang harus aku tulis tentang mereka ya ?
Tak ada kata - kata yang bisa menggantikan sosok mereka.
Tak ada yang bisa melukiskan rasa cinta, kasih sayang, pengorbanan dan semua yang telah mereka berikan padaku.
Tapi, disini aku hanya ingin menceritakan tentang ibuku, ayahku dan keluargaku.

17 Maret 1992
Tanggal ini mungkin tak ada artinya bagi orang - orang, tapi hari itu ,
dengan mempertaruhkan nyawanya, ibu melahirkanku ke dunia ini.
Diantara batas hidup dan mati ibu berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkanku.
Mungkin saat itu ibu tak peduli dengan nyawanya, matipun rasanya ibu rela asalkan aku bisa lahir dengan selamat dan bisa menikmati indahnya dunia.
Hari itu ibuku melahirkan untuk pertama kalinya.
Ya. . .pertama kalinya dan mungkin untuk yang terakhir kalinya.
Aku memang dilahirkan sebagai anak tunggal, karena hingga saat ini ibuku tak pernah melahirkan lagi.

Itu semua karena saat melahirkanku pun ibu sudah berusia 39 tahun dan ayah 50 tahun. Dan kini tahun ini ayahku berusia 70 tahun dan ibuku 59 tahun.
Mungkin itu faktornya, ayahku memang sudah tua. Terlebih lagi ketika aku masuk ke kelas 1 SD, ayahku menderita penyakit. Awalnya beliau lumpuh sepenuhnya, tapi seiring waktu berjalan ayahku bisa berjalan lagi. Namun, sayang tangan kirinya tak bisa melakukan apapun. Dan cara berjalannya pun seperti seorang anak yang baru bisa berjalan.


Pada akhirnya ibuku lah yang mengambil peran kepala keluarga untuk menafkahi keluarga dan juga sekaligus menjadi ibu rumah tangga. Walaupun begitu ibuku tak pernah mempermasalahkan keadaan ayahku. Ibu tetap memberikan yang terbaik untuk keluarga. Ibu tetap sabar merawatku, dan ayahku yang hingga kini masih tak bisa berbuat banyak untuk keluarga. Kurang lebih 14 tahun ayahku telah hidup dengan penyakitnya.
Dan selama 14 tahun itu pula ibu merawatnya dengan sabar.

my lovely father
Ibuku memang orang yang kuat. Dan aku bangga sekali menjadi anaknya. Aku juga bangga sekali mempunyai ayah yang walaupun tak bisa berbuat banyak, tapi ayah banyak membantuku dalam kesulitan. Entah itu dalam pelajaran dan banyak hal lagi. Menurutku ayahku sangat pandai, dan itu satu nilai plus darinya. Aku, ayah dan ibuku sering kali berkumpul di ruang keluarga sambil menonton tv bersama atau sekedar mengobrol. Ayah biasanya bercerita masa lalunya, sejarah dan silsilah keluarga, pengalaman-pengalamannya ketika sehat dan muda dulu, atau menceritakan masa kecilku. Aku sangat senang ketika aku terlibat percakapan dengan mereka. Walaupun aku hanya mendengarkan dan sesekali ikut berbicara, itu cukup mempengaruhi kehidupanku. Dari cerita-cerita ayah aku tumbuh dewasa dan itulah cara ayah mendidikku. Pendidikan ayah adalah sejarahnya yang ia ceritakan padaku. Mereka berdua memang orang tua terbaik yang aku miliki.


Apapun yang terjadi, aku tetap menyayangi kalian berdua.
Maafkan aku, aku hanya menjadi seorang anak yang menyusahkan. Walaupun aku tak akan pernah bisa mengganti semua yang telah kalian berikan. Tapi satu hal yang pasti, cita - citaku yang paling tinggi adalah membahagiakan kalian berdua. Aku ingin kalian tersenyum selalu, aku ingin kalian bangga melihatku menjadi orang yang berguna kelak. Aku ingin kalian senang melihatku menjadi orang yang sukses. Aku ingin membuat hari tua kalian dipenuhi dengan kebahagian.


Ayah.. Ibu..
Do'aku senantiasa menyertai kalian.
Allahumagfirli waliwalidaya warhamhuma kama robayani sogiiro..
Amiiinn..


Hormatku untuk Ayah & Ibu,
ttd                 
Anandamu Tercinta     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ari jelema kiwari mikir na kumaha ??!!

Ieu judul postingan teh moal kapanggih naon maksudna lamun teu dibaca nepi ka tamat. Matakna maca na nepi ka tamat nya. Saacan na kuring re...